Kamis, 19 Juli 2012

Minuman, Fermentasi pakan Ternak,

SOC (SUPLEMEN ORGANIK CAIR)



Sangat cocok digunakan untuk seluruh jenis hewan, bisa dengan dicampur ke minuman atau untuk fermentasi pakan

SOC (Suplemen Organik Cair) mutlak diperlukan untuk setiap langkah-langkah aplikasi agar hasil bisa maksimal.

SOC adalah Nutrisi Bio Organic yang dikembangkan oleh PT HCS untuk mendukung terwujudnya Peternak Andalan dan Sukses.

Sedangkan manfaat SOC untuk hewan ternak adalah :
  • Menyehatkan ternak.
  • Mengurangi biaya produksi dan pemeliharaan
  • Mengurangi stress dan menambah daya tahan terhadap penyakit
  • Meningkatkan Antibodi pada ternak
  • Menyeimbangkan microorganisme dalam rumen hewan dan meningkatkan nafsu makan
  • Mempercepat pertumbuhan ternak
  • Meningkatkan kesuburan dan meningkatkan produksi daging
  • Mengurangi angka kematian pada anak Ayam
  • Mempertinggi kwalitas pada telur
  • Bisa digunakan Untuk kuras WC/Saptic tank tanpa sedot
CARA PENGGUNAAN:
  1. 1.  Campuran dalam air minum hewan:
Sapi : 10 cc atau 1 tutup botol HCS Bio Nutricin ditambah 16 liter air, 2 kali minum sehari.
Kambing : 5 cc atau ½ tutup botol HCS Bio Nutricin ditambah 15 liter air, 2 kali minum se hari
Unggas : 25 cc atau ¼ tutup botol HCS Bio Nutricin ditambah 15 liter air, 2 kali minum sehari
  1. 2.    Fermentasi Jerami makanan sapi, kambing, dll.
Bahan jerami sebagai media terlebih dahulu supaya difermentasikan dengan HCS Bio Nutricin 30 cc atau 3 tutup botol HCS Bio Nutricin (boleh ditambah 1 tutup botol agar hasil lebih maksimal) yang sudah dilarutkan dengan 45 liter air, ditambah pekatul (katul) untuk merekat-kan/merapatkan.
Ada beberapa jenis bahan dasar untuk pembuatan pakan yang bisa dipilih, disesuaikan dengan lingkungan sekitar.

Adapun beberapa jenis bahan yang bisa dipakai untuk bahan dasar pembuatan makanan kambing tersebut, antara lain :
  • Jerami, dari tanaman pertanian (padi, jagung, kangkung, kedelai  tebu, dll)
  • Kulit umbi-umbian (Kulit singkong, ubi jalar dll)
  • Kulit kacang-kacangan (kulit kacang tanah, kacang hijau, kulit kopi dll).
  • Sayur-sayuran (untuk menekan biaya, bisa mengguna-kan sisa-sisa sayur dari pasar, dengan pola fermentasi basah), bahkan bisa menggunakan batang pisang Gedebog.
    • Daun-daunan, yang masih basah atau yang telah kering
Terlebih dahulu bahan dasar harus difermentasi sebelum diberikan pada ternaknya. Waktu yang dibutuhkan berbeda-beda antara bahan dasar yang satu dengan yang lain.

Untuk jenis-jenis bahan kering, proses fermentasi menggunakan SOC membutuhkan waktu minimal 24 jam, sedangkan untuk jenis-jenis basah (daun basah/hijau) hanya membutuhkan waktu minimal 3 jam dan telah siap diberikan pada ternaknya.

sumber : hcsgosukses.com

Kamis, 12 Juli 2012

MENGURAS WC TANPA SEDOT

KurasWC

 MENGURAS WC TANPA SEDOT
JANGAN BIARKAN WC ANDA BERMASALAH .
 Banyak tempat/lokasi yang tidak bisa dijangkau oleh penyedia jasa limbah di atas.
Saluran limbah Anda mampet?? Septic Tank/WC Anda penuh?? Sedot WC susah dan mahal?? Sumur, ruangan/lantai kamar mandi dan lembah pembuangan air berbau ???
Gak perlu diobok-obok pakai tangan!! Ah jijik!
Solusinya:
 Gunakan Suplemen Organik Cair (SOC)
SOC (Suplemen Organik Cair) ternyata manfaatnya tidak hanya untuk hewan/ ternak saja. Masih ada lagi manfaat lain yang dibutuhkan banyak orang. Yaitu untuk menguras WC / Septictank TANPA SEDOT dan menghilangkan baunya. Cukup disiramkan saja lewat kloset.

SOC Untuk Kuras WC dll.????  
  • SOC merupakan hasil bioteknologi modern, di dalamnya terkandung starter mikroba dan bahan-bahan alami yang mengandung microorganisme. Oleh karena itu SOC bisa digunakan untuk menguras WC dan menghilangkan bau busuk, selain untuk ternak/hewan.
  • SOC mampu mengurai/mendegradasi limbah/tinja manusia dengan kecepatan dan kekuatan yang "super fantastis". Dengan sifat degradasinya yang sungguh luar biasa sehingga mampu mempercepat menurunkan volume limbah dalam 3-7 hari.
  • SOC sebagai penguras WC tanpa sedot, cara paling aman, praktis, efisien, efektif, hemat biaya, waktu dan tenaga.
  • SOC dapat menetralisir/menghilangkan bau bangkai, kotoran hewan, kamar mandi, WC, limbah industri dan rumah tangga.
  • SOC tidak mengandung bahan-bahan kimia ataupun senyawa yang berbahaya, aman bagi manusia dan makhluk hidup serta melestarikan lingkungan.
Fungsi SOC Untuk Kuras WC dll. 
  • Mempercepat proses dekomposisi, penguraian kotoran dan menghilangkan bau,
  • Mengaktifkan kembali kehidupan mikroorganisme di dalam septic tank untuk menguraikan tinja menjadi cair.
  • Membongkar dan mencairkan timbunan tinja yang bergerak.
  • Membuka pori-pori tanah resapan yang tertutup sehingga air dapat meresap kedalam tanah, bau tak sedap hilang.
  • Cocok digunakan di rumah, pabrik, rumah sakit, perikanan dan lain2,..
Cara Pemakaian Untuk Kuras WC: Ukuran septic tank : 8 – 12 m3
  1. Sediakan air dalam bak/wadah 15 – 20 liter.
  2. Masukkan SOC 250 cc (setengah botol SOC) dan masukkan tetes tebu + 1 gelas kecil (3-5 tutup botol SOC) atau larutan air campur gula seukuran itu.
  3. Aduk sampai merata dan diamkan selama 10 – 15 menit.
  4. Masukkan lewat kloset lalu siram dengan air bersih secukupnya agar cepat merata di dalam septic tank.
  5. Sebaiknya dilakukan pada malam hari atau saat tidak banyak penggunaan. Tapi tetap bisa digunakan seperti biasanya.
  6. Sebaiknya dilakukan setiap 4-6 bulan sekali (sesuai dengan kondisi penggunaan).
 "SOC" SANGAT TEPAT SEKALI DIGUNAKAN UNTUK MENGATASI KEPENUHAN WC-WC ATAU MENGHILANGKAN BAU KAMAR MANDI YANG DISEDIAKAN UNTUK UMUM, SEPERTI DI PESANTREN, LEMBAGA PENDIDIKAN (SEKOLAHAN), KANTOR, RUMAH MAKAN, HOTEL, TOILET TERMINAL, DAN LAIN-LAIN.
Bayangkan jika di suatu pesantren/ asrama/ sekolahan yang santri/ siswa/ penghuninya ratusan atau ribuan orang, berapa kwintal setiap hari setoran mereka ke dalam WC/ septictank???? Kalau tidak diatasi sejak dini nanti akan lebih repot jika terlanjur kena sumbatan/meluap. Efektifnya setiap 3-6 bulan sekali diberi SOC. Apalagi biayanya terjangkau jauh lebih murah daripada jasa lain. Kalau dicermati ternyata menggunakan SOC jauh lebih "MAREM"
(MurahAmanRamah-lingkunganEfektif, dan Mudah).
Bagi yang berminat segera hubungi para Mitra PT HCS terdekat, atau hubungi/kunjungi:

Kontak:

Malang :
BSJ Embasjori : 085 635 695 99

Senin, 09 Juli 2012

Ayam Potong Makan Kangkung Gedebog





Kedengarannya agak ganjil bin aneh, karena nggak umum kalau ada ayam makan gedebog  (pelepah pohon pisang). Ya itu terserah, suka-suka, yang jelas memang adanya demikian.

Ayam toko, ya ayam yang bibitnya beli di toko peternakan, biasanya memang diberi konsumsi makanan khas buatan pabrik, ya aroma yang begitu menyengat.

Kali ini ayam toko diberi makanan alami, ada kangkung, katul, gobis, bahkan gedebog pisang. Bahan-bahan tadi dirajang kecil-kecil (menyesuaikan dengan ukuran paruhnya). Kemudian diaduk hingga merata, sebaiknya komposisi gedebognya lebih banyak boleh mencapai 35% - 40%.

Kemudian dimasukkan kaleng Galonan, selanjutya dibasahi air yang sudah diberi cairan BIO ORGANIK, sebagai pemicu fermentasi, selanjutnya tutup rapat, tunggu 3-5 jam.

Sebelum diberikan ke ayam, sebaiknya dibuka dulu lalu diangin-anginkan, baru diberikan ke ayam. Selamat mencoba.

Minggu, 08 Juli 2012

MENCERMATI RAGAM AYAM POTONG


Orang sering kali menggolongkan ayam potong menjadi dua, ayam broiler dan ayam kampung. Padahal, di pasaran banyak jenis ayam potong yang ditawarkan. Di antara jenis-jenis itu ada yang berpenampilan mirip, padahal berbeda. Kalau tidak jeli, bisa-bisa salah pilih.
Kalau saja termasuk penggemar belanja di pasar swalayan, Anda tentu akan melihat semakin ramainya jenis ayam potong yang ditawarkan. Semula yang ditawarkan ayam ras, belakangan ayam kampung pun ikut serta hadir di pasar ber-AC ini. Bahkan jangan terkejut, bila tampil pula daging ayam yang hitam legam.

Ayam potong tadi memiliki keragaman usia. Ada yang umurnya cuma 45 hari, ada pula yang sudah lansia dengan umur sampai 720 hari. Namun, jangan kaget bila bobotnya sama saja.
Nah, supaya tidak salah pilih ada baiknya mengenali dulu jenis ayam potong yang ditawarkan. Masing-masing, tentu saja, memiliki ciri-ciri, keunggulan, dan kegunaan berbeda.
Penghuni “hotel berbintang”

Di antara berbagai jenis ayam potong ayam broiler memang paling populer. Sesuai sebutannya, broiler, ayam ini khusus untuk dipanggang. Yang terjadi kemudian, jenis ayam potong ini sering juga digoreng atau malah disop. Padahal, cara memasak itu kurang tepat. Kalau disop misalnya, aroma lemaknya yang sangat keras mengalahkan aroma bumbunya. Terkadang bau ini tidak menyenangkan.

Broiler selalu ditawarkan dalam bentuk karkas, yakni ayam yang telah disembelih dan dibului, tanpa kaki, leher, kepala dan jeroan. Dia tidak pernah ditawarkan dalam bentuk hidup. Soalnya, jenis ini termasuk ayam yang mudah loyo dan mati.

Ayam broiler merupakan hasil rekayasa genetika dengan cara menyilangkan sanak saudara. Mula-mula sekelompok ayam dalam satu keluarga dikawinkan. Keturunannya dipilih yang tumbuh cepat. Di antara mereka disilangkan kembali. Keturunannya diseleksi lagi yang cepat tumbuh dan dikawinkan sesamanya. Demikian seterusnya hingga diperoleh ayam yang paling cepat tumbuh yang disebut broiler tadi. Ayam ini mampu membentuk 1 kg daging atau lebih cuma dalam tempo 30 hari.
Biasanya ayam broiler dipanen setelah umurnya mencapai 45 hari. Bobot badan ayam seusia itu 1,5 – 2,5 kg.

Bandingkan dengan ayam kampung yang pada umur sama bobotnya cuma 200 g. Si cepat tumbuh ini tak pernah dipelihara lebih dari 60 hari. Pasalnya, setelah itu dia sudah tak efisien lagi membentuk daging. Kalau diteruskan, keuntungan peternaknya malah turun.
Karena masih muda, dagingnya sangat empuk. Bahkan, tulang-tulangnya pun mudah hancur bila digigit.

Selama dipelihara, dia dilayani bak tamu hotel berbintang lima. Pakan dan minumnya dikirim langsung ke kamar yang berisi ratusan ekor. Sementara, dia cuma makan tidur-makan tidur. Dengan cara begitu, dia bisa tumbuh secara efisien karena pakannya sebagian besar untuk membentuk daging dan sedikit sekali digunakan untuk bergerak.

Jadi, tidak benar anggapan broiler digemukkan secara paksa dengan memberinya hormon atau zat perangsang. Yang perlu diwaspadai justru kemungkinan adanya residu antibiotik dalam daging broiler. Ayam macam begini biasanya dihasilkan peternak nakal atau tak mau tahu, yang memberinya antibiotik berlebihan dan tidak dihentikan beberapa hari sebelum dipanen.
Seharusnya, antibiotik boleh diberikan dalam jumlah terbatas untuk merangsang pertumbuhan dan mencegah penyakit. Untuk menghindari mendapatkan daging broiler beresidu antibiotik, perlu dipertimbangkan untuk berbelanja di pasar swalayan yang dapat menjamin produknya tidak tercemar.

Ayam kampung naik gengsi

Kekhawatiran orang akan adanya residu antibiotik, hormon, atau bahan kimia dalam tubuh ayam broiler tercermin dari semakin menurunnya konsumsi daging broiler per kapita di seluruh dunia. Sebaliknya, popularitas ayam kampung atau buras (bukan ras) jadi meningkat. Pasalnya, jenis ayam kampung dipercaya dipelihara secara alami. Ini tentu cocok bagi mereka yang ingin bergaya hidup alami dengan mengkonsumsi bahan pangan alami.

Ayam kampung ini pun berhasil menerobos monopoli broiler di pasar swalayan. Kemasannya dibuat sama cantiknya dengan kemasan broiler. Bedanya, karkas ayam buras terlihat lebih kurus, dagingnya lebih tipis, dan bobotnya kurang dari 1 kg. Penawaran karkas ayam buras juga dilengkapi dengan leher, kepala, dan kakinya. Kadang-kadang juga disertakan jeroannya. Gara-gara perbedaan cara penawaran ini, dugaan orang akan adanya kandungan hormon, yang membuat orang mandul, pada kepala broiler semakin kuat. Padahal itu tidak benar.

Penawaran karkas broiler tanpa kepala sebenarnya menyesuaikan dengan standar internasional, karena kebanyakan orang modern enggan makan kepala ayam. Apalagi, jeroan atau cekernya. Sementara, penawaran karkas ayam kampung disesuaikan dengan selera orang Indonesia yang kebanyakan gemar makan kepala dan kaki ayam.

Sayangnya, ayam kampung ditawarkan dengan harga lebih mahal ketimbang ayam broiler, meskipun biaya pemeliharaannya tak semahal ayam broiler. Ini gara-gara dulunya, saat ayam broiler belum ngepop, makan ayam merupakan gaya hidup orang kaya (terutama) di daerah urban. Sedangkan untuk membawa unggas pribumi penghasil daging ini dari desa ke kota bukanlah pekerjaan gampang. Risiko kematian atau sakit di perjalanan cukup besar. Untuk menanggung risiko akibat mati atau sakit itu, harga jualnya jadi mahal. Ini berlangsung terus hingga sekarang.

Ayam buras yang digemari umumnya berumur 4 – 6 bulan dengan bobot karkas 0,7 – 1 kg. Pada umur itu dagingnya masih lunak dan tulangnya manis. Aromanya tidak merangsang dan rasanya sangat gurih. Ayam ini cocok untuk segala macam masakan, baik untuk digoreng, disop atau digulai.
Di antara ayam buras, ada satu jenis ayam buras yang “aneh”. Ayam Cemani namanya. Namun, penjualan karkas ayam ini masih sangat sedikit. Tak semua pasar swalayan menyediakannya. Ini lantaran, daging ayam Cemani masih belum biasa dihidangkan sebagai lauk. Seorang petugas pasar swalayan terkemuka menjelaskan, penjualan daging ayam Cemani semata-mata untuk tujuan pengobatan asma. Soal kebenaran khasiat tersebut, masih perlu penelitian.

Ayam ini memiliki ciri warna serba hitam. Dari bulu, kulit, kaki, dan daging. Bahkan, darahnya pun berwarna hitam. Karena itulah, ayam ini dianggap banyak orang mengandung mistik.
Ayam potong yang petelur

Ayam potong lainnya yang cukup umum dipasarkan dan nomor tiga terkenal setelah broiler dan buras adalah ayam petelur apkir. Kelompok ayam ras ini semula mengabdi kepada manusia sebagai penghasil telur yang biasa diceplok mata sapi atau didadar. Setelah 12 – 18 bulan menjalankan tugas dan produktivitasnya mulai menurun, mereka memasuki masa purnabakti. Pada masa pensiun itu mereka dikaryakan lagi oleh peternaknya sebagai ayam potong. Akhirnya, setelah masuk ke markas besar penjagal ayam, predikat mereka menjadi purnawirawati dan jasad mereka jadi hidangan meja makan.

Bentuk badan ayam kelompok ini segi tiga. Bagian perutnya besar dan penuh lemak. Kulit dan kakinya kuning. Warna ini menandakan dagingnya manis. Karenanya, pedagang yang pintar sering mewarnai karkas yang berwarna pucat atau putih dengan cairan kunyit atau pewarna makanan agar calon pembeli tertarik. Tapi rasa dagingnya tetap saja hambar.
Daging pensiunan ayam petelur ini mirip dengan ayam kampung berumur 4 bulan. Cukup liat. Namun, tak terlalu alot, karena meski tua selama hidup ayam ini selalu terkurung dalam kandang berukuran 60 x 30 cm, sehingga geraknya amat sedikit. Lemaknya beraroma cukup merangsang. Tulangnya keras dan kaya sumsum.
Karkas mantan petelur ini cocok untuk disop atau digoreng. Namun, kalau mau digoreng, sebaiknya direbus dulu supaya lebih empuk.
Tentu saja, pensiunan ayam petelur tadi berjenis kelamin betina. Dalam perjalanan hidupnya, ayam petelur biasanya dipilah-pilah antara yang jantan dan betina ketika baru menetas. Tentu saja yang betina dipilih untuk dipelihara menjadi petelur, sebelum akhirnya dikaryakan sebagai pedaging. Lalu, yang jantan? Di Indonesia umumnya ayam petelur jantan tetap dipelihara dan dipromosikan sebagai ayam potong yang bukan pedaging. Di luar negeri anak ayam petelur jantan dibunuh dan diolah menjadi tepung pakan ternak.
Ayam petelur jantan ini biasanya dipelihara hingga cukup besar, cukup untuk menghasilkan karkas 600 – 700 gr. Karkasnya memang tak semontok karkas broiler. Ia lebih mirip ayam buras. Apalagi kalau sudah digoreng atau dimasak dengan cara lain.
Sayangnya, pasar swalayan masih enggan menawarkan karkas petelur jantan, karena masih belum umum. Lagi pula harganya relatif murah. Yang biasa menginginkan karkas ini biasanya pengusaha restoran yang enggan membeli ayam buras lantaran mahal.
Nah, sekarang tinggal calon pembelinya saja yang mesti teliti sebelum membeli. (Dr. Ir. Yusmichad Yusdja)

Ayam Potong Rasa Ayam Kampung

ayam potong dengan pakan lokal, anda bisa nyampur sendiri, lebih hemat, tahan penyakit, cepet gemuk, dan dagingnya kenyal mirip dg ayam kampung




Teknologi Pakan Ternak

Teknologi Tepat Guna
Membuat Sendiri
Pakan Ternak

Dengan Fermentasi
...
Tanpa Ngarit
Tanpa Limbah
Tanpa Obat
Tanpa Angon

Manfaat :

1. MENYEHATKAN TERNAK
2. MENGURANGI BIAYA PRODUKSI DAN PERAWATAN
3. MENGURANGI STRES
4. MENEKAN PENYAKIT
5. MENINGKATKAN ANTIBODI
6. MENYEIMBANGKAN MIKROORGANISME
7. MENINGKATKAN NAFSU MAKAN
8. MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN
9. MENINGKATKAN KESUBURAN
10. MENINGKATKAN PRODUKSI DAGING


jika kawan2 punya family, teman, saudara yang perlu kita bantu dalam pengembangan ternak, saya siap berbagi pengetahuan - pengalaman, untuk mengembangkan ternak kambing, sapi, dan ternak lain dengan teknologi tepat guna, belajar hanya satu jam, insyaallah bisa membuat komposisi fermentasi sendiri.

Permasalahan peternak yang dialami selama ini adalah di NGARIT, waktu tersita untuk untuk ngarit, juga kemampuan ngarit sangat terbatas sehingga tidak bisa mengembangkan jumlah ternak.

Dengan demikian jumlah pendapatan kurang maksimal.

Dengan teknologi fermentasi peternak bisa mengembangkan ternaknya tidak hanya puluhan, bisa ratusan bahkan ribuan ekor.

Teknologi ini menjadikan peternak :
TANPA NGARIT
TANPA ANGON
TANPA OBAT
TANPA LIMBAH

Inspirasi Solusi Wirausaha